Tentang Akuntansi Part 2

 


Hallo guys, apa kabar kalian semua?, tetap jaga kesehatan yah dan harus tetap semangat belajarnya meski sekolah online yasss. Hemm kali ini kami akan kasih materi sedikit yang lebih mendalam mengenai akuntansi. Kami membahas sedikit mengenai sejarah akuntansi maka untuk kali ini kami akan menjelaskan mengenai pengertian akuntansi secara mendalam, yuk di simak yah :

Menurut PSAK Akuntansi merupakan sebuah proses pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, pelaporan, serta menganalisis data keuangan suatu perusahaan. Sedangkan menurut American Institute of Certified Public Accountants (AICPA), Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa yang memiliki fungsi sebagai penyedia data kuantitatif terutama yang mempunyai sifat keuangan dan dari kesatuan usaha ekonomi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi dalam memilih alternative-alternatif dari suatu keadaan.

Maka akuntansi sangat diperlukan dalam kegiatan ekonomi suatu masyarakat sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan ekonomi baik itu pihak internal maupun eksternal.

Agar fungsi akuntansi dapat tercapai kita dapat menyediakan data yang digunakan dalam pengambilan keputusan, dengan cara menyusun prinsip akuntansi. Menyusun prinsip akuntansi berdasarkan pada asumsi-asumsi dan konsep-konsep dasar. Prinsip akuntansi yang berlaku biasanya dapat diterapkan melalui metode dan prosedur.



Bagan tersebut menjelaskan tentang hubungan antara tujuan laporan keuangan, asumsi dan konsep dasar, standar akuntansi, serta metode dan prosedur dan laporan keuangan.

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

Sebelum saya menjelaskan mengenai tujuan laporan keuangan, saya tanya dulu kepada kalian, menurut kalian, apasih laporan keuangan itu? Hayoo coba  dijawab! sepemahaman kalian sendiri yah, lalu coba koreksi pemahaman kalian menurut penjelasan saya berikut. Apa pemahaman kalian hampir sama seperti yang akan saya jelaskan atau malah benar-benar sama, kuy berikut penjelasannya :

Laporan Keuangan adalah Suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja suatu entitas. Tujuan laporan keuagan itu sendiri adalah sebagai media penyedia informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Terus siapa saja sih pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi ini? pihak pihak yang membutuhkan informasi akuntansi dibagi menjadi dua yaitu pihak internal dan eksternal

Pihak-pihak internal yang membutuhkan informasi akuntansi, sebagai berikut :

1.       Owners (Pemilik)
Pemilik membutuhkan informasi akuntansi sebagai media pengambilan keputusan untuk mereka tetap mempertahankan kepemilikan keperusahaan mereka atau melepaskannya.

2.       Manajer
Manajer membutuhkan informasi akuntansi guna merencanakan dan mengendalikan operasi suatu perusahaan.

3.       Karyawan
Karyawan penting untuk mengetahui profitabilitas dan stabilitas suatu perusahaan dimana mereka bekerja karena kelangsungan hidupnya tergantung pada perusahaan tersebut termasuk jaminan hidup setelah mereka pensiun.

Pihak-pihak eksternal yang membutuhkan informasi akuntansi, sebagai berikut :

1.       Investor
Informasi akuntansi sangat diperlukan oleh pihak calon investor juga investor. Untuk pihak calon investor, informasi akuntansi digunakan sebagai sumber analisis resiko dan menghitung hasil yang diharapkan dapat diterima kembali setelah melakukan penanaman modal yang dilakukan. Untuk pihak yang sudah menjadi investor, informasi akuntansi mereka perlukan sebagai media memonitoring kinerja perusahaan melalui keuangan perusahaan.

2.       Kreditur
Kreditur membutuhkan informasi akuntansi untuk menilai kemampuan debitur dalam memenuhi kewajiban pembayaran pokok pinjaman dan bunga yang akan mereka ambil.

3.       Pelanggan
Pelanggan memerlukan informasi dengan kepentingan dengan kelangsungan hidup perusahaan terutama untuk mereka yang sangat membutuhkan produk-produk perusahaan dalam jangka panjang dan sulit untuk digantikan oleh produk perusahaan lainnya.

4.       Pemasok
Pemasok atau supplier memerlukan informasi akuntansi untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi pembayaran hutang atas pembelian barang atau jasa dari mereka pada saat jatuh tempo.

5.       Pemerintah
Pemerintah berkepentingan untuk memperoleh informasi akuntansi untuk memberikan ketetapan mengenai jenis pajak dna besarnya kewajiban pajak yang harus ditanggung dan dibayar oleh perusahaan tersebut.

6.       Masyarakat
Laporan keuangan menunjukan perkembangan suatu perusahaan serta rangkaian aktivitasnya. Informasi akuntansi berguna untuk menilai kontribusi perusahaan terhadap ekonomi nasional misalnya jumlah orang yang dipekerjakan, jumlah modal yang ditanamkan dalam perusahaan.

KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN MENURUT IAI

o   Dapat Dipahami
Informasi yang berkualitas adalah informasi yang dengan mudah dan segera dapat dipahami oleh pemakainya.

o   Relevan
Informasi yang berkualitas relevan harus berguna dalam mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu.

o   Keandalan
Informasi yang boleh di sebut berkualitas handal harus bebas dari pengertian tidak menyesatkan, kesalahan material dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus dan jujur.

Keandalan informasi tersebut juga dapat dipengaruhi oleh :

·         Penyajian Yang Jujur

·         Substansi Mengungguli Bentuk

·         Netralitas

·         Pertimbangan Sehat

·         Kelengkapan

o   Dapat Dibandingkan
Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antarperiode untuk mengidentifikasi kecenderungan(trend) posisi dan kinerja keuangan.

 

 

ASUMSI DAN KONSEP DASAR

Ada beberapa asumsi dasar yang mendasari struktur akuntansi. Asumsi-asumsi tersebut adalah kesatuan usaha khusus, kontinuitas usaha, penggunaan unit moneter dalam pencatatan  dan tepat waktu.

o   Kesatuan Usaha Khusus (Separate Entity/Economic Entity)
Didalam Konsep ini, perusahaan dipadang sebagai suatu unit usaha yang berdiri sendiri, terpisah dari pemiliknya. Dengan anggap seperti itulah maka transaksi-transaksi perusahaan dipisahkan dari transaksi-transaksi pemilik dan oleh karenanya maka semua pencatatan dan laporan dibuat untuk perusahaan tadi

o   Kontinuitas Usaha (Going Concern/Continuity)
Konsep ini menganggap bahwa suatu perusahaan itu akan berjalan terus dan dapat diartikan bahwa perusahaan diharapkan tidak akan terjadi likuidasi di masa yang akan datang, penekanan dari konsep ini adalah terhadap anggapan bahwa akan tersedia cukup waktu bagi suatu perusahaan untuk menyelesaikan usaha, kontrak-kontrak dan perjanjian-perjanjian, jadi bila tidak terdapat bukti yang cukup jelas bahwa suatu perusahaan itu akan berhenti usahanya maka kesatuan usaha itu harus dipandang akan hidup terus. Tetapi apabila terdapat bukti yang jelas bahwa suatu perusahaan itu umurnya terbatas, maka anggapan kontinuitas usaha ini tidak lagi digunakan.

o   Penggunaan Unit Moneter Dalam Pencatatan
Beberapa transaksi  yang terjadi dalam suatu perusahaan dapat dicatat dengan menggunakan ukuran unit fisik atau waktu, tetapi karena tidak semua transaksi itu bisa menggunakan ukuran unit fisik yang sama, sehingga kesulitan-kesulitan akan timbul dalam melakukan pencatatan dan penyusunan laporan keuangan.

o   Periode Waktu (Time-Period/Periodicity)

Kegiatan perusahaan berjalan terus dari periode yang satu ke periode yang lain dengan volume  dan laba yang berbeda.

 

KONSEP (PRINSIP) DASAR AKUNTANSI

o   Prinsip Biaya Historis ( historical cost principle)
Sebagian besar asset dan liabilitas diperlakukan dan di laporkan berdasarkan harga akuisisi.

o   Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Pendapatan dapat diakui jika telah direlisasi atau dapat di direalisasi dan telah dihasilkan.

o   Prinsip Mempertemukan (Matching Principles)
Laporan keuangan yang disajikan harus dapat mempertemukan  antara biaya-biaya yang dikeluarkan dengan pendapatan-pendapatan yang diterima selama satu periode akuntansi yang sama.

o   Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principles)
Dalam Prinsip ini, informasi harus dapat mencukupi saat digunakan untuk mempengaruhi penilaian keputusan pemakai.

o   Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Laporan keuangan akan dibandingkan dengan laporan tahun sebelumnya agar dapat mengetahui perkembangan keuangan perusahaan. Maka dari itu diperlukan metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi yang konsisten dari tahun ke tahun.

o   Prinsip Obyektivitas (Objectivity Principle)
Laporan keuangan ditentukan oleh obyektivitas dari pembuktian dan kebenaran data tersebut. hal ini merupakan solusi untuk menghindari terjadinya salah penilaian yang kemudian akan mengakibatkan kesalahan dalam interpretasi dalam membuat laporan keuangan.

o   Prinsip Material (Materiality Principle)
Prinsip ini menyangkut masalah suatu jumlah perlu diperhitungkan atau tidak, karena jumlah tersebut mempunyai arti atau penting.

o   Prinsip Konservatif (Conservatism Principle)
Prinsip ini merupakan manifestasi dari sikap hari-hati dalam menghadapi ketidakpastian.

o   Prinsip Kelengkapan (Completeness Principle)

Informasi laporan keuangan harus lengkap dengan batasan materialistis dan biaya agar bisa di andalkan.

o   Prinsip Dapat Dimengerti(Understandability Principle)
Informasi laporan keuangan harus dapat dimengerti oleh pemakainya.

 

Oke guys udah selesai nih materinya. Bagaimana, apakah kalian sudah paham? Jika belum bisa tanya-tanya di kolom komentar yah guys. Untuk kritik serta saran kami persilahkan agar  situs kami terus berkembang sebaik mungkin. Tetap semangat belajarnya yah guys.  Kalo begitu kami pamit dulu yah guys dan akan kembali lagi dengan materi yang tak kalah asiknya dan semoga menambah pengetahuan kalian. Pantengin terus yah dan jangan lupa share ke teman-teman kalian lainnya. Oke guys dadah, sekian  dan terima kasih :”) .

 

Komentar